Prolog dalam suatu naskah biasanya berisi tentang perkenalan tokoh-tokoh dan pemerannya, konflik yang terjadi dalam cerita, peristiwa penting yang menarik serta sinopsis cerita secara sekilas. Fungsi Prolog dalam suatu karya satra adalah sebagai pemicu rasa penasaran pembaca atau penonton. Meski prolog tidak bisa mewakili isi keseluruhan dari sebuah tulisan ataupun drama, tetapi biasanya kita melihat dan memvonis sesuatu berdasarkan kesan pertamanya. Ada sebuah buku yang memiliki prolog yang tidak menarik tetapi cerita yang di paparkannya secara keseluruhan sangat bagus. Ada pula karya sastra yang prolognya sangat menjanjikan tetapi kisah keseluruhan mengecewakan. Karena itu tidak semua karya sasrta memiliki prolog. Dan setiap pengarang di beri kebebasan untuk memutuskan apakah sebuah prolog perlu di sertakan dalam karyanya atau tidak.
Kehidupan yang baru telah dijalankan di sebuah bandar yang baru, suasana yang baru, kawan yang baru.. Ini adalah kali pertama saya meninggalkan rumah saya, keluarga saya dan menjalani kehidupan dengan sendiri. Di sini, ukm saya dapat mempelajari berdikari, inilah pengalaman baru bagi saya, buatkan saya tidak terlalu bergantung kepada ibu bapa dan keluarga.
Saya akan berusaha menjalani kehidupan saya, mendapat keputusan yang cemerlang berjaya dalam kehidupan saya dan tidak mengecewakan ibu bapa , keluarga dan kawan yang saya sayangi.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan